Sasando
Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.
Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.[1]
Pertanyaan :
1. Bagaimana perkembangan alat musik sasando di tengah gemuruhnya serbuan musik Barat ?
Jawaban :
Setelah membaca artikel diatas, memang alat musik sasando ini tidak terdengar didaerah sendiri, maksudnya karena perkembangan zaman yang menggunakan alat musik yang serba elektronik menuntut alat musik sasando ini harus menjadi alat musik yang terlupakan. Apalagi harus menghadapi datang masuknya musik-musik Barat yang memiliki banyak penggemar dan penikmatnya dibanding dengan sasando.
Hanya sedikit orang yang tetap mau untuk mempertahankan alat musik sasando ini , tetapi ada beberapa orang-orang yang telah mengkreasikan alat musik sasando dengan musik barat , contohnya dengan lagu-lagu pop yaitu " I Have a Dream". Dengan cara ini , alat musik sasando bisa terkenal , apalagi musik ini memiliki bunyi yang unik dengan dentingannya .
Pertanyaan :
2. Bagaimana pendapatmu tentang " Inovasi " terhadap sasando ?
Jawaban :
Bagus , karena denganadanya inovasi pada alat musik Sasando seperti adanya versi elektrik dan bisa di steam dengan titi nada diatonis , maka semakin banyak orang yang menyukainya , tetapi disamping itu saya kurang setuju dengan inovasi yang harus meninggalkan resonator pada sasando , sebab dengan resonator itu merupakan ciri sasando ini .
Pertanyaan :
3. "Denting sasando nyaris tak terdengar oleh khalayak di negeri sendiri". Menurutmu, benarkah hal ini danmengapa penulis artikel berpendapat demikian ?
Jawaban :
Pendapat ini benar dan saya juga setuju , karena dapat diketahui bahwa alat musik sasando ini hanya dikenal oleh sebagian kecil masyarakat NTT . Sedangkan di negeri asalnya , alat musik sasando ini hanya dikenal sedikit orang apalagi dengan daerah lain selain NTT . Tentulah mereka tidak mengenal sasando.
Saran : " Diadakannya penampilan-penampilan yang menampilkan alat musik sasando baik yang diadakan di daerah-daerah atau kompetisi di televisi-televisi Nasional " .
Kritik : " Tidak patutlah sasando tidakdikenal di Indonesia ".